Pendidikan merupakan unsur yang paling penting dalam proses pembangunan, dapat dibuktikan pada Negara-negara maju dengan teknologi yang maju pula. Sebuah pepatah mengatakan Negara yang kuat adalah Negara yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Salah satu aspek yang dapat membantu terlaksananya sebuah pendidikan formal adalah “TEMPAT” dimana terjadinya proses pembelajaran yang baik. Seiring dengan itu dalam pembahasan ini diangkat mengenai proses pendidikan yang terjadi di desa Pediwang dimana terdapat sebuah Sekolah Dasar yang tercatat sebagai sekolah paling tua di kecamatan Kao Utara.
“SEKOLAH MEMPERSIAPKAN ANAK DIDIK YANG BERKUALITAS DENGAN BERWAWASAN IPTEK DAN BUDAYA”
MISI SEKOLAH
- MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DAN BIMBINGAN SECARA AKTIF, SEHINGGA SISWA DAPAT BERKEMBANG AKTIF SESUAI PRESTASI YANG DIMILIKI
- MEMBINA SISWA DALAM MEMPERTEBAL KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
TUJUAN SEKOLAH
- Menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti.
- Menciptakan manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Menciptakan manusia yang memiliki ketrampilan hidup
- Menciptakan manusia yang berwawasan luas.
A. PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD GMIH Pediwang
2. N S S : 1 0 2 2 1 0 2 1 2 0 1 1
3. Jenjang : Sekolah Dasar
4. Status : Swasta
5. Alamat : Desa Pediwang
Kecamatan : Kao Utara
Kabupaten : Halmahera Utara
Provinsi : Maluku Utara
6. Tahun Berdiri / Beroperasi : 1906
7. Status Tanah : Hibah
8. Luas Tanah : 2.200 m2
B. SEJARAH BERDIRINYA SD GMIH PEDIWANG
SD GMIH PEDIWANG, awalnya didirikan pada tahun 1906, dengan nama Sekolah Rakyat (SR-GMIH) pada zaman penjajahan Jepang. Karena dengan ada nya perang maka sekolah tersebut ditutup, dan dibuka kembali pada tahun 1946 dengan 2 orang guru dan Kepala Sekolah bernama bapak Pdt. Nanere.
Sekolah Rakyat GMIH bangunannya darurat, terbuat dari dinding bambu dan atapnya dari daun sagu (daun rumbia), dengan ruangan terbuka. Pada tahun 1948, terjadi pergantian Kepala Sekolah dari bapak Pdt. Nanere ke bapak guru J. Pumadada, dengan tugas merangkap yaitu menjadi pimpinan Jemaat dan guru sekolah, dan dibantu dengan 6 orang guru lainnya. Seringkali Gedung Gereja dijadikan tempat belajar.
Pada tahun 1949 dibangun gedung yang baru dengan dinding beton has, atapnya dari seng, peninggalan FEN WE ( perusahaan Belanda ) dengan sebagian dinding masih terbuka.
Pada tahun 1959 dibangun bangunan baru sebanyak 3 ruang, dengan dindingnya dari gaba, atapnya daun rumbia. Kepala Sekolah masih tetap bapak guru J. Punadada dan guru bantu sebanyak 5 orang.
Pada tahun 1960 bapak J. Punadada pindah tugas dan diganti oleh Bapak Tjuluku dan dibantu oleh 4 orang guru lainnya. Kemudian beliau diganti oleh bapak Z. Duan karena bapak Tjuluku melanjutkan study dan pembantunya masih tetap 4 orang. Selanjutnya gedung sekolah kemudian kembali dibangun sebanyak 6 ruang dengan dinding dari beton tetapi atapnya masih menggunakan daun rumbia dari dana subsidi desa.
Setelah itu bapak Z. Duan melanjutkan study dan beliau diganti oleh bapak Y. Koyoba dengan dibantu oleh 4 orang guru, lalu bapak Y. Koyoba melanjutkan study dan diganti oleh bapak S. Popoko sebagai Kepala Sekolah dan dibantu oleh 3 orang guru lainnya.
Pada tahun 1967, bapak S. Popoko pindah tugas, dan beliau diganti oleh bapak Z. Singa dan dibantu oleh 6 orang guru bantu. Masa tugasnya sampai tahun 1971. Pada tahun itu juga bapak Z. Singa melanjutkan study dan diganti oleh bapak L. Singa.
Pada tahun 1974 - 1978, kembali lagi bapak Z. Singa menjabat sebagai Kepala Sekolah, karena bapak L. Singa pindah tugas.
Seiring dengan perkembangan, pendidikan di SD GMIH Pediwang banyak menghasilkan siswa-siswi yang menjadi orang - orang berguna.
Dalam Sejarahnya, SD GMIH Pediwang mengalami kemajuan baik dalam jumlah murid maupun tingkat kurikulum,salah satu upaya yang digunakan yaitu dengan diadakan kegiatan remedial bagi siswa yang masih lambat dalam hal membaca, berhitung, dan menulis. kurikulum yang digunakan sekarang ini adalah kurikulum 2006 ( KTSP) dengan jumlah guru pada tahun ajaran 2011 / 2012 sampai penulis menyampaikan data ini menjadi 7 orang dan dua orang diantaranya adalah guru tidak tetap (guru honor), yaitu :
1. Ruben E. Singa (Kepala Sekolah)
2. Novalita Siauta, S.Pd.SD
3. Ormas Pangi
4. Denny C. Wollah, S.Pd
5. Nurhan, A.Ma.Pd
6. Yunita Tasidjawa, A.Ma.Pd (GTT)
7. Gladys Tauran, A.Ma.Pd (GTT)
Demikianlah penyampaian singkat mengenai profil sekolah dan sejarah perkembangan pendidikan yang terjadi di SD GMIH Pediwang, Kecamatan Kao Utara